Menonton televisi sekarang bukan lagi hiburan. TV telah digunakan sebagai kebutuhan elektronik nomor dua setelah smartphone di Indonesia. Hampir setiap rumah di Indonesia sekarang memiliki TV. Bahkan, tidak jarang setiap kamar dan kamar ada TV. Menonton TV tetap menjadi hiburan dan sumber informasi penting bagi kebanyakan orang di Indonesia. Namun, sebelum industri televisi di Indonesia mencapai titik yang baik seperti saat ini, dunia perkembangan TV di Indonesia cukup menarik untuk diulas. Inilah perjalanan panjang sejarah televisi di Indonesia.
Siaran TV pertama di Indonesia Televisi mulai diperkenalkan di seluruh dunia sebagai alat yang membantu menyebarkan informasi kepada masyarakat umum. Televisi mulai ditayangkan untuk pertama kalinya di Indonesia pada 17 Agustus 1962 yang bersamaan dengan perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke-17. Siaran pertama disiarkan upacara perayaan Hari Kemerdekaan yang diadakan di Istana Negara dan berlangsung cukup singkat yaitu 07: 30-11: 02 WIB. Presiden Soekarno meresmikan Televisi pertama di Indonesia Pada 24 Agustus 1962 yang bernama Televisi Republik Indonesia (TVRI). Ini adalah fase paling penting yang merupakan tonggak utama kelahiran Televisi Republik Indonesia (TVRI), yang kemudian hanya bertujuan untuk meliput acara olahraga skala Asia yang merupakan Asian Games keempat yang diadakan di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Warna TV pertama di Indonesia Dulunya televisi adalah barang mewah, tetapi sekarang sudah menjadi barang biasa dan mudah dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat. Nah kali ini kita hanya akan membahas secara singkat tentang dimulainya televisi berwarna di Indonesia, karena sebelumnya ini adalah pertama kalinya warga negara Indonesia hanya menikmati televisi hitam putih. Transistor Radio Manufacturing sebuah perusahaan yang memproduksi televisi berwarna pertama di Indonesia Pada tahun 1962, setelah penandatanganan kerja sama antara PT. Pembuatan Radio Transistor dengan Matsushita Electric Industrial Co Ltd Pada tahun 1960. Dengan produksi televisi berwarna maka masyarakat Indonesia pada saat itu dapat menyaksikan arena Asian Games melalui layar televisi dengan gambar yang lebih jelas. Dengan gambar yang berwarna tentu akan membuat apa yang kita lihat menjadi lebih nyata, sampai sekarang hampir semua orang Indonesia memiliki televisi berwarna. Mungkin hanya sebagian kecil saja orang yang masih menggunakan televisi dengan layar hitam putih.
Iklan TV pertama Iklan TV Indonesia pertama kali muncul pada tahun 1963 dan masih menjadi tayangan slide iklan cetak. Produk yang diiklankan pada saat itu adalah iklan Hotel Tjipajung, alat berat dan produk truk dari PT Masayu, susu Indomilk, susu Sedaaap, bir Anker, rokok maskot, dan sepeda motor Vespa. Menjelang akhir tahun 70-an iklan semacam itu yang sudah akrab sekarang mulai sering muncul.
Berfungsi sebagai penyiaran pertumbuhan nasional Di Indonesia, segala hal yang berkaitan dengan pembangunan nasional, seperti sejarah berdirinya Istana Bogor dapat disaksikan dan dicatat dalam bentuk pesan yang hanya dibebankan pada penggunaan televisi. Sejauh mana media televisi memiliki fungsi dalam mendukung laju pengembangan sistem demokrasi di Indonesia dalam berbagai bentuk yang dapat digunakan sebagai media untuk memberikan pendidikan publik menjadi lebih kritis, lebih berpendidikan dan menjadi masyarakat yang lebih dewasa dan berbudaya. .
Stasiun TV pertama di Indonesia Orang-orang di Indonesia menonton televisi untuk pertama kalinya pada tahun 1955 atau setelah 29 tahun sejak televisi diperkenalkan pada tahun 1926 dan setelah 26 tahun sejak acara televisi pertama ditayangkan di dunia pada tahun 1929. Televisi awalnya dibawa dari Uni Soviet pada peringatan hari jadi kota Yogyakarta. hingga 200 tahun di Yogyakarta. Pada tanggal 25 Juli 1961, sebuah perjanjian dibuat untuk membentuk sebuah komite yang bertugas mempersiapkan stasiun televisi di Indonesia. Setelah satu tahun persiapan seperti membuat studio, membangun menara siaran, dan menyiapkan hal-hal teknis lainnya yang sebelumnya digunakan untuk Akademi Informasi di Senayan. Tayangan televisi untuk uji coba pertama kalinya meliput peringatan 17 tahun upacara bendera Republik Indonesia pada 17 Agustus 1962 langsung dari Istana Merdeka di Jakarta. Perayaan kemerdekaan diadakan oleh Divisi Televisi Televisi dan Biro Komite Penyelenggara Televisi, dan hingga hari ini dikenal sebagai kelahiran Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang merupakan stasiun televisi nasional pertama yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Sejarah TVRI sebagai stasiun TV pertama di Indonesia TVRI beroperasi pada tahun 1962 sebagai televisi nasional pertama di Indonesia. TVRI menjadi media informasi pemerintah dalam banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan politik. Selama beberapa dekade TVRI mengadakan monopoli penyiaran di Indonesia, dan menjadi media pemerintahan. Sejak awal keberadaan TVRI, siaran berita menjadi andalan. Bahkan “Dunia dalam Berita” dan “Berita Nasional” mengudara pada jam-jam utama. Bahkan Metro TV menjadi stasiun TV pertama di Indonesia yang fokus pada berita, seperti CNN atau Al-Jazeera. Awalnya, perjanjian untuk mendirikan televisi hanya dari telegram pendek Presiden Soekarno ketika ia bepergian ke Wina, 23 Oktober 1961. Sulit membayangkan betapa merepotkan dan menyusahkannya pada waktu itu, karena bahkan untuk memilih peralatan mana dari perusahaan apa yang masih menebak.
Lahir dari beberapa TV swasta di Indonesia Dalam perkembangannya, TV swasta melahirkan siaran berita yang lebih bervariasi. Siaran berita yang merupakan berita langsung, seperti Liputan 6 (SCTV), Metro Malam (Metro TV), dan Seputar Indonesia (RCTI) bukan satu-satunya televisi berita. Berita lurus kurang mendalam diubah oleh stasiun TV dengan siaran pelaporan mendalam, yang mengulas berita lebih mendalam. Kesan tersebut meliputi Realitas Metro (Metro TV), Derap Hukum dan Sigi (SCTV) dan Kupas Tuntas (Trans TV). Sementara itu, berita kriminal memiliki tempat sendiri di dunia berita televisi, panggilan Buser (SCTV), Sergap (RCTI) dan Patroli (Indosiar).
Perkembangan kedua dari TV swasta sedang booming di tahun 90-an Tonggak sejarah kedua di televisi adalah pada tahun 1987, ketika dikeluarkannya Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor: 190 A / Kep / Menpen / 1987 tentang siaran saluran terbatas, yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Saluran televisi pemerintah Indonesia adalah Televisi Republik Indonesia (TVRI). Stasiun TV swasta meliputi: · ANTveve· B Channel (Jakarta dan Jawa saja)· Bali TV (jangkauan lokal hanya di Bali)· TV Global· Indosiar· Kompas TV (TV satelit pembayaran)· Metro TV· MNC TV· Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)· Surya Citra Televisi (SCTV)· Trans 7· Trans TV· TV One Sebagai kesimpulan, perjalanan panjang dunia pertelevisian di Indonesia telah membuahkan hasil. Saat ini siaran TV di Indonesia sudah canggih. Program yang disiarkan juga beragam. Namun, konten tentang program ini harus dikontrol dan disaring dengan sangat baik karena konsumen siaran TV tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak Indonesia.